Hindari 8 Kesalahan Ini Agar UMKM Naik Kelas
17 Mar 2025

Setiap pengusaha, tak terkecuali pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) perlu melakukan banyak persiapan sebelum merintis bisnis, baik dari produk dan jasa yang akan ditawarkan, target pasar, hingga pembiayaan.
Memulai usaha di bidang UMKM memang penuh tantangan, tapi juga menawarkan peluang yang besar. Faktanya, UMKM memberikan kontribusi cukup besar pada perekonomian Tanah Air.
Pada kuartal pertama tahun 2025 saja, UMKM telah menyumbang sekitar 62,3% pada Produk Domestik Bruto (PDB). Tak hanya itu, UMKM juga menarik sampai 117 juta tenaga kerja, yaitu sekitar 97% dari total angkatan kerja nasional!
Oleh karena itu, kini semakin banyak orang yang berminat terjun ke bidang tersebut. Namun, tanpa bekal strategi yang tepat, kesalahan kecil pun bisa menghalangi kesuksesan yang diimpikan.
Kali ini, kita akan kupas tuntas masalah yang sering dihadapi pelaku UMKM serta solusinya agar bisnis dapat bertahan dan bersaing di pasaran serta berkembang pesat. Yuk, scroll dan kita simak bersama!
8 Permasalahan UMKM dan Solusinya
1. Kurang Perencanaan dan Strategi
Kesalahan yang sering dilakukan pelaku UMKM adalah kurangnya perencanaan dan strategi bisnis yang matang.
Banyak pemilik usaha yang memiliki ide bisnis yang bagus, tapi tidak tahu bagaimana cara menerapkannya dengan baik. Ide yang baik tidak akan memberi dampak positif jika tidak diikuti dengan perencanaan yang jelas dan langkah-langkah yang tepat.
Berikut ini strategi menuju kesuksesan bagi pengusaha kecil menurut Forbes, antara lain:
- Invetasi keuntungan ke bisnis: Manfaatkan keuntungan untuk pertumbuhan bisnis, bukan untuk konsumsi pribadi seperti membeli barang mewah.
- Kurangi biaya operasional: Hindari pengeluaran berlebihan. Mulailah dengan bekerja dari rumah atau menggunakan layanan outsourcing hingga freelance untuk efisiensi dana.
- Fokus pada pemasaran langsung: Daripada investasi besar untuk branding, terapkan sistem penjualan dari pint uke pintu dan pemasaran digital untuk hasil yang lebih cepat.
- Berikan bonus karyawan berdasarkan kinerja: Berikan insentif berbasis kinerja, seperti komisi atau bonus, untuk memotivasi tim dan menjaga biaya tetap terkontrol.
- Prioritaskan kepuasan pelanggan: Tanggapi umpan balik pelanggan dengan cepat dan dorong mereka untuk memberi referensi. Kepuasan pelanggan mendorong pertumbuhan bisnis melalui rekomendasi.
2. Memiliki Ekspektasi Tinggi dan Tidak Realistis
Banyak pengusaha yang baru memulai, tak terkecuali pelaku UMKM, berekspektasi terlalu tinggi tentang penghasilan dan target penjualan mereka.
Hal ini cukup umum terjadi. Meskipun sudah memiliki rencana bisnis yang matang, sangat penting untuk tetap realistis dalam menetapkan target dan ekspektasi.
Optimis dalam berbisnis memang baik agar usaha dapat terus bertahan meski dihadapi hambatan dan tantangan, tapi kita pun harus diingat bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam.
Untuk kesuksesan yang diimpikan, dibutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk menetapkan ekspektasi yang wajar dan realistis.
Baca Juga: 6 Jenis Pembiayaan Modal Usaha UMKM untuk Pertumbuhan Bisnis
3. Mencampur Rekening Pribadi dan Bisnis
Salah satu masalah UMKM yang juga umum terjadi adalah menggunakan rekening yang sama untuk keuangan pribadi dengan bisnis.
Hal ini sering menyebabkan kesulitan, terutama saat mengelola aliran kas dan mencatat keuangan secara tepat. Lebih baik memisahkan antara rekening pribadi dan bisnis agar keuangan tetap terkontrol dengan baik.
Dengan rekening bisnis terpisah, pengusaha akan lebih mudah dalam memantau arus kas dan membuat laporan keuangan yang akurat. Ini juga akan semakin mudah bagi pemilik online shop yang proses transaksinya seringkali melalui metode transfer.
4. Kurangnya Pengelolaan Keuangan yang Baik
Pengelolaan keuangan perusahaan yang buruk juga termasuk salah satu masalah dalam UMKM, yang akhirnya dapat berujung pada kegagalan bisnis itu sendiri.
Banyak pelaku UMKM yang mengabaikan pencatatan keuangan dengan alasan usaha masih kecil. Padahal, pengelolaan keuangan yang rapi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang.
Berikut adalah tips pengelolaan uang untuk UMKM ala SMS Finance:
- Buat anggaran rinci: Buat anggaran bulanan yang realistis untuk melacak setiap pemasukan dan pengeluaran dan menghindari pemborosan serta memastikan keuangan bisnis tetap dalam anggaran.
- Gunakan kartu perusahaan: Kartu perusahaan mempermudah pengelolaan pengeluaran dan memperbaiki arus kas. Itu artinya, Sobat harus memisahkan antara keuangan bisnis dengan pribadi.
- Kelola utang dan angsuran dengan bijak: Hindari utang berlebihan dan prioritaskan pembayaran utang berbunga tinggi. Selain itu, bayar angsuran tepat waktu untuk menghindari denda.
- Tentukan waktu membeli aau belanja: Tunda pengeluaran besar hingga saat musim diskon atau sepi untuk menghemat biaya.
- Siapkan dana darurat: Sisihkan sebagian keuntungan untuk dana darurat agar siap menghadapi kejadian tak terduga.
- Evaluasi secara berkala: Tinjau keuangan setiap kuartal dan sesuaikan anggaran untuk mengikuti perubahan bisnis.
Selain itu, Sobat dapat mengajukan pembiayaan untuk meningkatkan kualitas dan keuntungan UMKM. Lakukan riset mendalam dan pilih perusahaan pembiayaan yang diawasi dan terdaftar di Jasa Keuangan (OJK), seperti SMS Finance.
Baca Juga: 7 Tips Pengelolaan Keuangan UMKM Mudah Agar Bisnis Makin Cuan
5. Tidak Meningkatkan Potensi Bisnis
Sebagian besar pelaku UMKM cenderung menghabiskan keuntungan bisnis untuk kebutuhan pribadi, seperti membeli barang mewah atau liburan.
Ini salah satu kesalahan cukup fatal yang dilakukan seorang pengusaha. Padahal, keuntungan yang didapat sebaiknya digunakan dulu untuk ditabung atau mengembangkan bisnis lebih lanjut.
Gunakan keuntungan untuk membeli peralatan yang lebih canggih, memperluas bisnis, atau meningkatkan kualitas produk dan layanan. Hal ini akan membantu bisnis tetap berjalan lancar dan berkembang dalam jangka panjang.
6. Bekerja Sendiri Tanpa Bantuan
Saat pertama kali merintis bisnis, memang banyak pengusaha yang terpaksa mengerjakan semua hal sendiri, mulai dari produksi hingga pemasaran untuk menghemat dana. Namun, seiring berkembangnya bisnis, tidak mungkin untuk mengerjakan semuanya sendiri.
Jika bisnis mulai berkembang, coba pertimbangkan untuk merekrut staf atau menggunakan teknologi untuk membantu operasional.
Masih ragu untuk merekrut karyawan? Kita bisa menggunakan jasa freelancer atau karyawan paruh waktu untuk meringankan beban kerja.
Hal ini dapat membangun rasa kepercayaan pada karyawan dan melihat langsung kinerja mereka. Jika cukup puas dengan hasilnya, kita dapat merekrut karyawan lain atau mengangkat mereka sebagai pegawai tetap.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kualitas UMKM untuk Pertumbuhan Bisnis
7. Pelayanan Tidak Maksimal
Tak sedikit orang yang membagikan pengalaman buruk mereka dengan pemilik atau karyawan suatu usaha. Dengan berkembangnya era digital, informasi negatif seperti ini pun bisa lebih cepat meluas.
Ini masalah dalam UMKM yang cukup besar karena pelayanan konsumen yang buruk bisa merusak reputasi bisnis. Padahal, pelayanan yang baik adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan kesuksesan bisnis.
Pastikan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dan mendengarkan masukan dari pelanggan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa dihargai dan senang untuk kembali membeli produkmu.
Pelayanan yang baik pun akan mendatangkan pembeli setia, bahkan promosi gratis dari mulut ke mulut!
8. Ogah Menerima Saran
Menganggap diri sendiri sudah tahu segalanya bisa menjadi salah satu kesalahan fatal dalam bisnis.
Walaupun kita sudah memiliki pengalaman atau pengetahuan tertentu, sangat penting untuk selalu terbuka terhadap saran dan masukan dari orang lain.
Selain itu, kita pun dapat berkonsultasilah dengan para ahli seperti akuntan, perencana keuangan, atau konsultan bisnis untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.
Ini akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik dan mempercepat perkembangan bisnis.
Baca Juga: 6 Ide Bisnis Kerajinan Tangan untuk Pemula: Modal Minim, Untung Maksimal!
Sobat, potensi UMKM sangat menjanjikan selama dikelola dengan baik. Namun, berbagai masalah dalam UMKM di atas dapat menghambat kesuksesan bisnis itu sendiri.
Dengan mengetahui permasalahan UMKM dan solusinya di atas, kamu dapat memastikan kelangsungan dan perkembangan bisnis serta mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Satu kesalahan saja dapat berdampak fatal pada perusahaan dan dapat sulit untuk memperbaikinya lagi.
Maka dari itu, jangan takut untuk mencari bantuan dan terus berinovasi dalam menjalankan bisnismu! Berpikirlah kreatif dan cari cara agar UMKM Sobat berkembang dan menonjol dari usaha lainnya.
Salah satu langkah untuk mengembangkan bisnis UMKM kamu adalah dengan modal usaha yang dapat memberikan berbagai keuntungan khususnya memperluas jangkauan bisnis.
Pilihlah perusahaan pembiayaan yang aman dan kredibel, seperti SMS Finance. Di sini kamu bisa mengajukan pembiayaan dengan tenor fleksibel dan bunga rendah mulai 0,7% flat per bulan.
Tunggu apa lagi? Ayo kembangkan bisnis Sobat untuk meraih kesuksesan lebih besar di sini!
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.