Login

Cara Menggunakan AI untuk Usaha Kecil, Kerja Jadi Ringan!

13 Oct 2025

Pelaku UMKM belajar cara menggunakan AI

Apa Inti Pembahasannya?

  • Cara menggunakan AI untuk usaha kecil dimulai dengan memahami kebutuhan bisnis secara spesifik hingga menerapkannya secara bertahap agar efisien dan tidak membebani modal
  • Keterlibatan tim dan edukasi internal juga sangat penting agar implementasi AI berjalan lancar dan resistensi terhadap teknologi pun dapat dikurangi
  • AI bukan hanya alat bantu otomatisasi, tapi juga sumber data strategis yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, bahkan peningkatan pendapatan dan pertumbuhan usaha secara berkelanjutan

 

Wajib Tahu: Digitalisasi UMKM: Manfaat AI untuk Bisnis dan Tipsnya Bagi Pelaku Usaha

 

Cara menggunakan AI atau kecerdasan buatan semakin dicari-cari oleh pengusaha, termasuk pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Ini karena penggunaan AI ini tak hanya memberikan kemudahan bagi mereka sebagai pelaku usaha, tapi juga keuntungan yang menghasilkan cuan. Bahkan, faktanya pendapatan 97% pelaku UMKM meningkat usai menggunakan AI untuk bisnis mereka!

Meskipun begitu, informasi dan edukasi terkait penggunaan AI untuk bisnis masih belum mampu mencakup semua pelaku usaha sehingga penerapannya belum terlalu optimal.

Di sinilah kita akan membahas cara menggunakan AI untuk usaha kecil, termasuk tips-tipsnya yang dapat menghasilkan cuan. Apa sajakah itu? Yuk, di-scroll!

 

Bagaimana Cara Menggunakan AI untuk Bisnis?

1. Riset dan Tentukan Tujuan Bisnis yang Jelas

Riset selalu menjadi langkah pertama dalam strategi bisnis, termasuk dalam penggunaan AI.

Mencari tahu cara menggunakan AI memang penting, tapi jangan lupa untuk fokus pada tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Coba pikirkan, apa tujuan awal Sobat ingin menggunakan AI untuk bisnis? Sobat ingin membuat caption atau deskripsi produk dengan ChatGPT atau mengotomatisasi tugas-tugas administratif seperti pencatatan stok?

Dengan menentukan tujuan yang jelas, Sobat bisa memilih alat AI yang tepat dan menyesuaikan dengan prioritas bisnis.

Hal ini juga penting agar modal usaha yang dikeluarkan benar-benar efektif, terutama jika Sobat memilih tools AI berbayar untuk hasil yang lebih optimal.

2. Gunakan Tools yang Spesifik

Dalam cara menggunakan AI, kita harus menetapkan definisi tujuan yang jelas agar tahu tools apa saja yang perlu digunakan untuk bisnis.

Beberapa area umum dalam usaha kecil yang bisa dioptimalkan dengan AI antara lain:

  • Pembuatan konten: Gunakan ChatGPT hingga Google Gemini untuk membuat caption konten, draft email, artikel, hingga materi pemasaran
  • Marketing: AI bisa membantu menganalisis data pelanggan, mengoptimalkan kampanye iklan, dan membuat rekomendasi produk
  • Sales: Membuat algoritme prediktif yang membantu memahami perilaku konsumen dan mengotomatisasi proses penjualan
  • Customer Service: Chatbot AI yang dapat menjawab pertanyaan umum selama 24/7 dengan respon cepat dan personal
  • Operasional: AI membantu memonitor inventaris, mendeteksi kesalahan sistem, hingga otomatisasi laporan
  • Human Resources: Mengelola proses rekrutmen, onboarding, hingga manajemen karyawan
  • Cybersecurity atau keamanan digital: AI membantu mendeteksi ancaman siber secara real-time yang merupakan hal penting bagi bisnis berbasis online
  • Legal & Accounting: Mengotomatisasi review dokumen, pencatatan, payroll, hingga persetujuan biaya
  • Keuangan dan akuntansi: Membantu analisis data keuangan, mencegah fraud, hingga perencanaan modal usaha

Dengan tujuan penggunaan yang jelas, investasi Sobat pada AI lebih terarah dan cepat memberi hasil.

3. Libatkan Tim Sejak Awal

Salah satu tantangan dalam digitalisasi UMKM adalah resistensi karyawan terhadap teknologi baru.

Pasalnya, sebanyak 77% pelaku UMKM masih sulit beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk tentang cara menggunakan AI dalam bisnis.

Karena itu, berikan informasi dan edukasi pada karyawan sebelum AI digunakan. Jelaskan alasan, fungsi dasar, batasan penggunaan data pelanggan, serta manfaat langsung yang akan dirasakan.

Dengan komunikasi yang baik, tim tidak lagi melihat AI sebagai ancaman, melainkan alat bantu yang meringankan pekerjaan sehingga mereka bisa fokus pada tugas lainnya bernilai tinggi.

4. Berikan Pelatihan yang Memadai

Masih berhubungan dengan pembahasan sebelumnya, pelatihan tentang cara menggunakan AI diperlukan agar tools tersebut dapat digunakan secara efektif dalam bisnis.

Pasalnya, seringkali pelaku UMKM sudah siap menggunakan AI dan berlangganan, tetapi justru tidak menggunakannya secara maksimal karena minim pelatihan.

Pelatihan adalah investasi wajib, jadi pastikan setiap karyawan memahami:

  • Fungsi dasar AI yang digunakan
  • Batasan penggunaannya (misalnya data pelanggan untuk menjaga keamanannya)
  • Bagaimana kehadiran AI bukan untuk menggantikan posisi mereka, tapi untuk membantu pekerjaan agar lebih optimal

Sobat pun dapat menerapkan pendekatan phased rollout, yaitu mulai dari satu tim atau satu proyek dulu. Jika hasilnya baik dan bermanfaat, baru berkembang ke area lain.

5. Evaluasi dan Perbarui Secara Berkala

Cara menggunakan AI dalam usaha kecil selanjutnya adalah rutin melakukan evaluasi.

Tak hanya manusia, AI juga perlu “belajar” untuk memahami tujuan serta cara kerja kita. Pasalnya, tools ini bukan sistem yang “sekali pasang langsung sempurna”.

AI memiliki kemampuan machine learning, artinya semakin lama digunakan, semakin cerdas. Hasil maksimal pun baru didapat jika ada evaluasi rutin untuk memastikan relevansi terhadap kebutuhan bisnis.

Itu artinya, AI tetap membutuhkan kontrol manusia agar dapat bekerja sesuai tujuan kita.

Oleh karena itu, pastikan software selalu diperbarui, performa dipantau, dan feedback dari penggunanya pun dikumpulkan untuk dievaluasi kembali.

6. Manfaatkan Data untuk Perbaikan Bisnis

AI bukan sekadar alat, tetapi sumber data berharga.

Dari chatbot, kampanye pemasaran, hingga laporan keuangan otomatis, AI memberikan insight atau data yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan lebih cepat dan tepat.

Misalnya, AI bisa memberi tahu produk apa yang paling laku di wilayah tertentu.

Dengan data ini, bisnis Sobat dapat menyusun strategi penjualan yang lebih efektif, bahkan mencari pembiayaan modal usaha tambahan untuk memperbesar stok.

7. Kelola Biaya dan Ekspektasi dengan Bijak

Cara menggunakan AI selanjutnya adalah menggunakannya dengan bijak.

AI memang menjanjikan, tetapi investasi harus dilakukan dengan strategi pilot project, yaitu diuji dalam skala kecil sebelum diterapkan pada bisnis secara luas.

Misalnya, gunakan ChatGPT untuk pembuatan deskripsi dan caption produk maupun konten atau Chatbot dengan harga terjangkau untuk customer service selama 24 jam.

Setelah terbukti bermanfaat, baru tingkatkan ke bagian lain. Hindari terburu-buru menggunakan sistem AI yang mahal sebelum kebutuhannya jelas.

8. Jaga Keamanan Data

Hal terakhir dan terpenting dalam cara menggunakan AI adalah menjaga privasi data pengguna maupun konsumen.

Penggunaan AI dalam bisnis memang memberikan banyak kemudahan. Namun, jangan lupa untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku terkait penggunaan AI dalam bisnis.

Di Indonesia sendiri, Sobat wajib mengikuti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) saat memakai AI untuk bisnis. Hal yang perlu diperhatikan:

  • Minta izin pengguna: Jangan ambil data tanpa izin. Jelaskan data apa yang dikumpulkan dan apa tujuannya. Lebih baik jujur sejak awal agar tidak menimbulkan masalah.
  • Lindungi data: Pastikan data aman. Jika bocor, Sobat bisa terkena sanksi dan kehilangan kepercayaan konsumen.
  • Jelaskan dengan transparan: Saat AI pakai data untuk analisis atau personalisasi, sampaikan dengan Bahasa yang mudah dimengerti. Hindari istilah rumit supaya pengguna nyaman dan paham.

Ingat, data pelanggan dan rahasia bisnis adalah aset berharga. Jangan sampai bocor karena kecerobohan serta kesalahan saat memilih platform.

 

Baca Juga: Gratis! Aplikasi Digital Ini Bakal Bantu Bisnismu Meroket

 

Apa Saja Tips Agar Penggunaan AI Membawa Untung?

Kesadaran pengusaha kecil dalam menerapkan digitalisasi semakin meningkat.

Hal ini terbukti dengan 77% UMKM yang sudah menggunakan AI. Angka tersebut lebih tinggi daripada rata-rata global yang sebesar 75%.

Fakta ini menunjukkan bahwa AI bukan lagi sekadar eksperimen, melainkan investasi nyata yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan.

Agar implementasi AI benar-benar menguntungkan, berikut lima tips yang bisa diterapkan oleh para pengusaha kecil:

1. Fokus pada Area yang Menguras Biaya dan Waktu

Identifikasi bagian dalam bisnis yang paling sering menyedot energi dan biaya, misalnya layanan pelanggan atau pembuatan konten pemasaran.

Prioritaskan penggunaan AI di sana. Dengan cara ini, pengusaha kecil seperti UMKM dapat merasakan ROI (Return on Investment) lebih cepat karena penghematan terjadi pada titik yang paling kritis.

2. Gunakan Chatbot yang Mudah Digunakan

Chatbot AI menjadi pintu masuk paling populer untuk UMKM untuk melayani pertanyaan hingga saran dan kritik dari pelanggan.

Dengan algoritma machine learning, chatbot dapat:

  • Menjawab pertanyaan pelanggan 24/7
  • Memberikan solusi instan
  • Belajar dari interaksi sebelumnya untuk meningkatkan kualitas respons pada konsumen

Beberapa contoh chatbot AI untuk layanan pelanggan atau customer service adalah seperti Customers.ai, SnapEngage, hingga Freshchat.

3. Optimalkan Strategi Pemasaran

AI dapat membantu membuat konten pemasaran, sales copy, hingga blog post lebih cepat. Namun, perlu diingat bahwa konten yang terlalu generik bisa mengurangi engagement.

Solusinya, biarkan AI mengerjakan bagian standar, seperti draft, ide, segmentasi audiens, lalu tambahkan sentuhan manusia untuk menjaga keunikan merek.

Dengan cara ini, pemilik usaha kecil tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mampu menargetkan pasar lebih tepat.

4. Mulai dari Skala Kecil atau Pilot Project

Kelebihan AI mungkin membuat Sobat tergoda untuk segera menerapkannya dalam bisnis, tapi lebih baik tidak langsung meluncurkan penggunaannya di seluruh bagian.

Lakukan uji coba kecil, misalnya chatbot di jam tertentu atau kampanye promosi terbatas sebagai langkah awal.

Kemudian, evaluasi hasil dari sisi kepuasan pelanggan, waktu pengerjaan, dan biaya operasional. Jika hasilnya positif, baru pertimbangkan ekspansi ke area lain.

5. Skalakan Penggunaan AI Secara Bertahap

Setelah pilot project berhasil, perbesar skala penggunaan AI ke bagian lain, seperti pemasaran atau bahkan laporan keuangan.

Lakukan secara bertahap sesuai kapasitas modal usaha dan kemampuan tim. Hindari membangun sistem AI yang kompleks atau mahal sebelum ada kebutuhan yang jelas.

Prinsip “grow as you go” lebih cocok bagi usaha kecil seperti UMKM yang ingin tetap gesit dalam persaingan.

 

Baca Juga: 7 Aplikasi AI Gratis yang Bikin UMKM Naik Level!

 

Sobat, penggunaan AI dalam usaha kecil bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan, terutama untuk usaha kecil seperti UMKM yang ingin tetap relevan dan kompetitif di era digital.

Ingat, AI bukan pengganti manusia, tetapi alat bantu yang sangat powerful.

Dalam cara menggunakan AI untuk usaha kecil ini, mulailah dari langkah sederhana, lalu ukur hasilnya, dan terus kembangkan seiring pertumbuhan usaha!

Sobat butuh tambahan modal untuk meningkatkan digitalisasi usaha? SMS Finance dapat menjadi solusi!

Dengan jaminan BPKB mobil, dapatkan pembiayaan modal usaha yang fleksibel dan terjangkau. Proses mudah, cepat, dan bunga rendah mulai dari 0,7% flat per bulan!

Ayo bikin bisnismu naik level dengan klik di sini!

SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan