Login

7 Tips Pengelolaan Keuangan UMKM Mudah agar Bisnis Makin Cuan

16 Jun 2025

Tips pengelolaan keuangan UMKM

Mendirikan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memerlukan banyak persiapan, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.  

Pasalnya, dalam menjalankan usaha, pengelolaan keuangan dapat membantu bisnis bertahan menghadapi hambatan sekaligus memberikan ruang luas untuk berkembang dan meningkatkan kualitas bisnis.

Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengatur keuangan.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil penelitian yang dilampirkan Kementerian Keuangan bahwa UMKM yang belum memiliki laporan keuangan mencapai 77,5% sedangkan hanya 22,5% yang sudah memilikinya.

Fakta ini cukup berisiko bagi para pelaku UMKM. Padahal, laporan keuangan dalam bisnis sangat berperan untuk keberlangsungan usaha itu sendiri.

Sobat, mari diskusi bersama bersama tentang pengelolaan keuangan UMKM untuk memastikan bisnis agar bisnis tetap berjalan stabil, bahkan berkembang lebih baik lagi. Yuk, disimak!

 

Cara Pengelolaan Keuangan UMKM

1. Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini

Langkah pertama dalam mengelola keuangan UMKM adalah dengan mengetahui posisi keuangan bisnismu secara menyeluruh.

Mulailah dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Sobat bisa mengunakan aplikasi pencatatan keuangan atau sistem pembayaran digital yang kini semakin mudah diakses.

Dengan memiliki data yang akurat, Sobat bisa mengidentifikasi tren bulanan dan membuat keputusan bisnis berdasarkan fakta.

Misalnya, jika terjadi penurunan omzet, Sobat dapat segera mengevaluasi strategi pemasaran, promosi, atau bahkan meninjau ulang harga produk UMKM yang ditawarkan.

Langkah ini juga membantu dalam mengenali produk yang kurang diminati atau beban biaya yang membengkak sehingga kamu bisa bertindak lebih cepat untuk melakukan penyesuaian.

2. Buat dan Tinjau Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah alat utama dalam pengambilan keputusan bisnis. Untuk hal ini pelaku UMKM pun perlu tahu tentang tiga jenis laporan penting, yaitu:

  • Laporan laba rugi yang berisi pendapatan, beban biaya, hingga laba kotor, laba operasional, maupun laba bersih selama periode tertentu.
  • Laporan arus kas untuk mencatat pergerakan setiap pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis.
  • Neraca yang menampilkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas usaha.

Dengan laporan yang teratur, Sobat bisa mengevaluasi apakah bisnis menguntungkan, mengalami kebocoran kas, atau perlu tambahan modal.

Misalnya, bila ada kendala arus kas, kamu bisa menunda pembayaran non-prioritas, memangkas biaya operasional, atau mengajukan pembiayaan modal usaha untuk menjaga operasional tetap berjalan.

Selain itu, dengan memprediksi kapan uang masuk dan keluar, pelaku UMKM bisa memastikan dana mencukupi untuk membayar tagihan tepat waktu, serta mencegah kekurangan kas saat dibutuhkan.

Dari cara pengelolaan keuangan UMKM inilah strategi bisnis bisa disesuaikan dan dampaknya bisa diukur melalui laporan keuangan berikutnya.

3. Kelola Anggaran Secara Teratur

Masih berkaitan dengan tips pengelolaan keuangan sebelumnya, penganggaran adalah salah satu kunci dalam menjaga stabilitas keuangan UMKM.

Buat anggaran yang mencakup semua sumber pemasukan dan pengeluaran, termasuk biaya tetap seperti sewa tempat dan gaji karyawan, serta biaya variabel seperti bahan baku dan pengiriman.

Selalu tinjau ulang anggaran secara berkala. Jika ada kenaikan harga bahan baku atau penurunan penjualan, lakukan penyesuaian.

Gunakan spreadsheet di Google Sheet, Microsoft Excel, atau aplikasi anggaran untuk membantu memantau kinerja finansial secara real-time.

4. Pisahkan Uang Pribadi dan Bisnis

Jika Sobat masih mencampur keuangan pribadi dengan bisnis, segera hentikan hal ini. Nantinya, kamu akan bingung dan kesulitan untuk menganalisis finansial usaha.

Solusinya adalah membuka rekening terpisah khusus untuk bisnis. Gunakan rekening ini untuk seluruh transaksi bisnis, baik pemasukan dari penjualan maupun pengeluaran operasional.

Selain itu, alokasikan rekening tabungan lain untuk kebutuhan seperti pajak UMKM atau dana darurat.

Dengan pengelolaan keuangan seperti ini, pelaku usaha akan lebih mudah melacak arus kas, menyusun laporan keuangan secara akurat, dan menyiapkan rencana ekspansi bisnis di masa depan.

5. Siapkan Dana Darurat

Dalam menjalankan usaha, berbagai risiko tak terduga bisa terjadi. Misalnya, kenaikan bahan baku produk, kerusakan mesin produksi, hingga perubahan regulasi atau kebijakan pajak. 

Inilah sebabnya dana darurat menjadi komponen penting dalam pengelolaan keuangan UMKM. Keberadaan dana cadangan membantu bisnis tetap bertahan tanpa harus berutang saat menghadapi kendala finansial.

Ini juga memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk mengambil keputusan dengan lebih tenang dan strategis saat menghadapi tekanan ekonomi.

Untuk itu, buka rekening tabungan bisnis khusus dana darurat dan sisihkan sebagian keuntungan setiap bulan. Idealnya, dana ini setara dengan tiga hingga enam bulan biaya operasional bisnis.

6. Manfaatkan Insentif dan Kelola Pajak UMKM

Pajak adalah bagian tak terpisahkan dari dunia usaha, termasuk UMKM. Pelaku UMKM wajib mengetahui kewajiban pajak yang harus dipenuhi. Setidaknya ada tiga jenis pajak untuk usaha, antara lain:

  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN): berlaku untuk produk atau jasa yang sudah tergolong Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP). Tarif pajak ini 12% dari harga barang atau jasa dan dipungut oleh penjual dari pembeli.
  • Pajak Pembangunan I (PB1) atau Pajak Restoran: dibebankan pada pelaku usaha makanan atau minuman dengan tarif maksimal 10% dari jumlah pembayaran yang diterima restoran. Pajak ini hanya berlaku untuk bisnis makanan dan minuman dengan pencapaian omzet tertentu.
  • Pajak Penghasilan (PPh) Final: UMKM dengan omzet tahunan bruto tidak lebih dari Rp4,8 miliar bisa dikenakan tarif PPh Final 0,5% sesuai PP No. 55 Tahun 2022.

Agar tidak memberatkan, sisihkan dana pajak sejak awal dari setiap pemasukan dan langsung transfer ke rekening khusus pajak UMKM Sobat.

7. Cari Bantuan Mentor atau Jaringan Bisnis

Mengelola keuangan UMKM memang tidak mudah, tapi Sobat tidak perlu melakukannya sendirian.

Sobat bisa bergabung dengan komunitas pelaku usaha atau cari mentor seperti pelaku UMKM yang sudah berpengalaman di bidangnya, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.

Mentor bisa memberikan pandangan objektif, membantu mengevaluasi keuangan, serta membagikan strategi yang telah terbukti berhasil.

Selain itu, mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan juga bisa menambah wawasan dan keterampilanmu dalam menjalankan bisnis. 

Kini, banyak pelatihan tersedia secara online, bahkan secara gratis, yang bisa diakses oleh pelaku UMKM. Sobat bisa mencari tahu tentang hal ini di media sosial atau platform komunitas untuk memperluas jaringan bisnis dan menambah ilmu baru.

 

Baca Juga: 6 Jenis Pembiayaan Modal Usaha UMKM, Pilih yang Sesuai!

 

Manfaat Pengelolaan Keuangan UMKM yang Teratur

1. Tingkatkan Keuntungan Bisnis

Mengeluarkan biaya memang bagian dari strategi bisnis, tapi menemukan cara untuk menghemat juga sama pentingnya.

Dengan memantau pengeluaran secara cermat dan teliti, Sobat bisa menemukan celah efisiensi yang berdampak langsung pada peningkatan profit bisnis.

2. Perencanaan dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Pengelolaan keuangan yang baik dan teratur akan membantu Sobat dalam membuat proyeksi yang akurat dan menetapkan target yang realistis.

Hal ini membantu bisnis tetap stabil, tumbuh secara berkelanjutan, dan siap menghadapi perubahan pasar.

3. Minimalkan Kesalahan Akuntansi

Jika pencatatan keuangan dilakukan dengan teliti dan terorganisir, risiko kesalahan dalam laporan keuangan bisa ditekan. Hasilnya, laporan jadi lebih akurat dan proses audit berjalan lancar.

4. Kelola Arus Kas Lebih Baik

Ketersediaan dana tunai sangat penting untuk menjalankan operasional atau menangkap peluang usaha. Pengelolaan keuangan bisnis yang tepat membantu menjaga arus kas tetap stabil dan bisa diprediksi.

5. Pengambilan Keputusan Lebih Tepat

Saat kondisi keuangan tercatat dengan jelas, Sobat bisa lebih mudah menentukan langkah strategis untuk bisnis, mulai dari peluncuran produk baru, rencana pemasaran, hingga menunda perekrutan saat diperlukan.

 

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kualitas UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis

 

Sobat, pengelolaan keuangan UMKM membutuhkan disiplin, perencanaan, dan evaluasi yang konsisten. 

Menerapkan langkah-langkah di atas dapat menjaga kestabilan sekaligus pertumbuhan usaha. Jangan pernah bosan untuk belajar dan berstrategi untuk meningkatkan kualitas UMKM Sobat menjadi lebih baik.

Ajukan juga pembiayaan modal usaha untuk menambah potensi UMKM Sobat ke SMS Finance. Proses mudah, cepat, hingga bunga rendah mulai 0,7% flat per bulan!

Tunggu apa lagi? Yuk segera tingkatkan potensi bisnis Sobat dengan klik di sini!

SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.