Begini Cara Memilih Bisnis Franchise yang Ngundang Cuan!
02 Oct 2025

Apa Inti Pembahasannya?
- Cara memilih bisnis franchise yang tepat harus dimulai dengan perencanaan finansial yang matang, termasuk menghitung semua biaya, modal usaha, serta potensi balik modal
- Kesesuaian antara tren industri, kebutuhan pasar, dan passion pribadi sangat menentukan keberhasilan franchise, bukan sekadar ikut-ikutan bisnis populer
- Reputasi merek dan dukungan franchisor menjadi faktor kunci untuk memastikan bisnis berjalan lancar, berdaya saing, dan berpeluang mendatangkan cuan jangka panjang
Wajib Tahu: Tertarik Bisnis Franchise? Ini Jenis, Manfaat, dan Keuntungannya
Ingin punya usaha, tapi tidak ingin memulai dari nol? Bisnis franchise alias waralaba bisa jadi solusinya. Namun, bagaimana cara memilih bisnis franchise yang tepat?
Sebelum itu, Sobat harus tahu bagaimana bisnis franchise cukup berpotensi di Indonesia.
Bisnis waralaba dan lisensi mengalami pertumbuhan positif sebesar 5% sepanjang tahun 2024. Tak hanya itu, jenis usaha ini pun telah menciptakan sampai 97.872 tenaga kerja. Keuntungannya sangat besar, yaitu mencapai Rp143,25 triliun!
Hal ini tentu menggiurkan terutama bagi pengusaha pemula. Namun, agar investasi yang dikeluarkan tak sia-sia, kita harus tahu dulu cara memilih bisnis franchise yang tepat.
Sebelum kita bahas cara serta tips dan trik memilih bisnis franchise, mari kita bahas terlebih dahulu tentang arti di balik jenis usaha ini sendiri. Yuk, di-scroll!
Apa Itu Franchise?
Secara singkat, franchise atau waralaba adalah hak untuk menjalankan bisnis dengan sistem dan merek yang sudah terbukti berhasil, yang diberikan oleh pemilik usaha (franchisor) kepada pihak lain (franchisee) melalui perjanjian kerja sama.
Dalam praktiknya, franchise merupakan bentuk kerja sama saat pemilik merek usaha memberikan hak kepada pihak lain untuk memasarkan barang atau jasa berdasarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) miliknya.
Salah satu ciri khas dari bisnis franchise ini adalah adanya kompensasi berupa biaya atau bonus yang wajib dibayarkan kepada pemilik merek sesuai kesepakatan.
Contohnya, Sobat adalah pengusaha pemula yang memilih bisnis franchise makanan ayam cepat saji.
Dalam kerja sama ini, Sobat sebagai franchisee akan mendapatkan hak untuk menggunakan merek, resep, serta sistem operasional yang sudah terbukti sukses dari pemilik merek yang disebut franchisor.
Franchisor pun akan memberikan standar operasional seperti resep ayam goreng khas, cara penyajian, hingga tata letak outlet agar seragam dengan cabang lainnya.
Dukungan pelatihan, suplai bahan baku, dan strategi pemasaran juga biasanya sudah disiapkan oleh franchisor.
Dengan bisnis franchise inilah, Sobat tidak perlu membangun brand dari nol, melainkan tinggal menjalankan usaha sesuai panduan.
Namun, tentunya Sobat perlu membayar franchise fee di awal, kemudian membayar royalty fee dan biaya promosi secara rutin sesuai kesepakatan.
Terdengar mudah dan menggiurkan, bukan? Namun, untuk mendapatkan lisensi franchise ini kita harus mempertimbangkan banyak hal.
Ada banyak faktor penting lain yang perlu diperhatikan agar usaha berjalan lancar dan memberikan keuntungan jangka panjang, termasuk cara memilih bisnis franchise yang tepat.
Baca Juga: 6 Jenis Pembiayaan Modal Usaha untuk Bisnis, Pilih yang Sesuai!
Bagaimana Cara Memilih Bisnis Franchise yang Aman tapi Cuan?
1. Ketahui Jenis-Jenis Biaya dan Modal Awal
Langkah pertama dalam cara memilih bisnis franchise adalah mengevaluasi kondisi keuangan.
Siapkan modal usaha yang terpisah dengan dana pribadi. Modal usaha akan menentukan jenis bisnis apa yang bisa Sobat jalankan, apakah itu di sektor retail, restoran, atau bidang lain.
Namun perlu diingat, modal tidak hanya sebatas biaya awal. Pasalnya, ada banyak biaya lainnya yang perlu dipenuhi dalam membuka franchise, seperti:
- Biaya waralaba (franchise fee): Pembayaran awal untuk hak menggunakan merek dan sistem bisnis
- Royalti bulanan (royalty fee): Persentase dari omzet yang dibayar secara berkala kepada franchisor
- Biaya iklan (advertising fee): Kontribusi untuk kampanye pemasaran nasional atau lokal
- Biaya lokasi dan pajak daerah: Termasuk pajak reklame, izin usaha, dan retribusi lokal
- Biaya pelatihan dan onboarding: Bisa ditagih terpisah dari biaya awal
- Modal kerja dan operasional awal: Untuk gaji karyawan, stok awal, dan sewa tempat
- Biaya jasa profesional: Seperti konsultan franchise, notaris, atau penasihat keuangan
- Asuransi wajib: Beberapa franchisor mensyaratkan perlindungan tertentu yang harus dibeli sendiri
Semua variasi biaya ini harus dipertimbangkan dengan matang. Sesuaikan dengan kondisi finansial atau ajukan pembiayaan modal usaha ke perusahaan pembiayaan, seperti SMS Finance.
Di SMS Finance, Sobat dapat mengajukan pembiayaan modal usaha ini dengan BPKB mobil sebagai jaminan. Proses mudah dan cepat untuk kebutuhan bisnis Sobat!
Langsung ajukan saja dengan klik di sini!
2. Hitung Modal Usaha dan Balik Modal Franchise
Setelah tahu tentang jenis-jenis biaya dalam bisnis franchise ini, Sobat perlu menghitung biaya lanjutan lebih dulu.
Seperti pembahasan sebelumnya, franchise bukan hanya soal membayar biaya awal, tetapi juga tentang biaya berulang yang bisa menggerus keuntungan bila tidak dihitung dengan benar.
Untuk menghindari kerugian, lakukan simulasi sederhana:
- Perkirakan pendapatan bulanan dari franchise
- Kurangi dengan biaya operasional dan kewajiban pembayaran royalty
- Tentukan kapan bisa mencapai Break Even Point (BEP)
Perhitungan ini membantu Sobat dalam memproyeksikan kapan modal bisa kembali.
Franchise murah sekalipun tetap membutuhkan manajemen finansial yang matang, jadi pertimbangkan dan pelajari cara pengelolaan keuangan bisnis agar segala pemasukan dan pengeluaran bisa terlacak dengan benar.
3. Pertimbangkan Risiko Vs Keuntungan
Cara memilih bisnis franchise selanjutnya masih terkait finansial, yaitu menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
Untuk ini, caranya adalah dengan menghitung total kekayaan bersih, tabungan, aset, serta akses terhadap kredit. Lalu, langkah berikutnya yaitu menyesuaikan dengan modal franchise.
Ada franchise yang membutuhkan modal besar dengan peluang balik modal lebih cepat, tapi ada juga franchise kecil yang lebih aman tapi butuh waktu lama untuk tumbuh.
Jika perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan atau bisnis. Dengan begitu, Sobat tidak hanya memahami biaya awal, tetapi juga potensi keuntungan realistis berdasarkan kondisi modal usaha.
4. Ikuti Tren Bisnis dan Passion Pribadi
Tren industri sangat berpengaruh dalam cara memilih bisnis franchise. Pasalnya, tidak semua sektor memiliki potensi yang sama di setiap lokasi.
Beberapa kategori franchise populer antara lain:
- Makanan dan minuman (F&B)
- Kecantikan dan fashion
- Jasa pendidikan atau bimbingan belajar akademik maupun non-akademik
- Layanan rumah tangga
- Hospitality dan pariwisata
- Advertising dan marketing
Di Indonesia sendiri, sektor makanan dan minuman (F&B) masih merajai bisnis franchise hingga 47,77%, diikuti dengan sektor kecantikan, pendidikan formal, dan ritel.
Meskipun begitu, Sobat disarankan untuk memilih sektor bisnis yang sesuai dengan passion.
Jika Sobat suka dengan dunia kuliner, franchise F&B bisa jadi pilihan. Jika punya latar belakang di pendidikan, franchise bimbingan belajar lebih cocok.
Bisnis yang sesuai minat akan membuat Sobat lebih termotivasi dan bisnis pun bisa dikelola dengan mudah.
Selain itu, jangan lupa menyesuaikan tren dengan permintaan dan lokasi pasar.
Misalnya, membuka kedai kopi atau laundry di area yang sudah dipenuhi puluhan bisnis di bidang yang sama jelas bukan langkah bijak. Jadi, selalu lakukan riset!
5. Cek Reputasi Merek dan Peluang Pasar
Cara memilih bisnis franchise selanjutnya adalah mencari tahu riwayat dan reputasi merek lebih dulu.
Reputasi merek sangat menentukan keberhasilan franchise. Brand atau merek yang sudah dikenal masyarakat biasanya lebih mudah mendatangkan konsumen.
Namun, popularitas saja tidak cukup. Sobat perlu melakukan riset terkait hal-hal berikut.
- Amati tren pasar: Apakah produk atau jasa franchise yang dipilih sedang naik daun?
- Survei kompetitor: Bagaimana jumlah pesaing di lokasi target?
- Analisis konsumen: Apakah franchise sesuai dengan kebutuhan target pasar?
Pastikan franchise memiliki legalitas resmi, track record yang jelas, dan ulasan positif dari franchisee lain.
Lihat juga bagaimana keterlibatan merek dengan komunitas lokal karena ini berpengaruh pada kepercayaan konsumen.
Kemudian, Sobat harus memerhatikan regulasi terkait waralaba dari pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2024 tentang Waralaba, pastikan franchise pilihanmu telah berjalan minimal tiga tahun.
Franchise pun harus memiliki laporan keuangan dua tahun terakhir berisi informasi keuntungan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan opini yang wajar.
6. Periksa Adanya Dukungan dan Pelatihan dari Franchisor
Cara memilih bisnis franchise yang terakhir adalah memastikan adanya dukungan dan pelatihan dari pemilik franchise alias franchisor.
Dukungan dari franchisor adalah salah satu kunci sukses dalam menjalankan franchise. Biasanya, biaya awal yang dibayarkan sudah mencakup pelatihan, bantuan pemasaran, hingga dukungan teknis.
Namun, tidak semua franchisor memberikan tingkat dukungan yang sama. Beberapa hal yang perlu diperiksa antara lain:
- Apakah franchisor menyediakan pelatihan nasional, online, atau offline?
- Seberapa sering mereka memberi dukungan operasional (harian, mingguan, bulanan)?
- Apakah ada bantuan teknis seperti IT, asuransi, atau manajemen risiko?
- Apakah dukungan tersebut cukup untuk bersaing di pasar yang kompetitif?
Franchise dengan sistem dukungan yang solid akan membantu Sobat lebih cepat beradaptasi dan memperbesar peluang sukses.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Pembiayaan Modal Usaha UMKM
Untuk memulai suatu usaha, termasuk bisnis franchise, kita memerlukan analisis yang cermat.
Ketahui dulu cara kerja bisnis ini, termasuk persoalan modal usaha dan biaya tambahan lainnya. Semua langkah ini merupakan bagian penting dalam cara memilih bisnis franchise yang tepat.
Franchise yang sukses bukan hanya soal nama besar, melainkan bagaimana kesesuaian dengan modal, minat, serta kondisi pasar.
Jika dipadukan dengan strategi bisnis dan keuangan yang matang, maka rencana usaha Sobat dengan franchise dapat berjalan.
Butuh modal tambahan? Ajukan saja ke SMS Finance.
Dapatkan pembiayaan modal usaha dengan BPKB mobil sebagai jaminan. Modal usaha cukup, peluang untuk mendatangkan cuan pun semakin besar!
Tunggu apa lagi? Wujudkan bisnis impianmu dengan klik di sini!
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan