Sobat, Cek Tips Berikut Sebelum Beli Mobil Bekas untuk Usaha
17 Jul 2025

Mobil bekas, baik untuk penggunaan pribadi maupun kebutuhan usaha, masih jadi pilihan menarik. Tentu saja alasan utamanya adalah harga mobil bekas yang relatif lebih murah.
Selain itu, dibandingkan dengan mobil baru, mobil bekas cenderung tidak mengalami penurunan nilai (depresiasi), sedangkan mobil baru relatif akan mengalami depresiasi setidaknya 15—25% pada tahun pertama kepemilikan.
Jenis mobil bekas yang dapat dimanfaatkan untuk usaha tak hanya terbatas pada mobil niaga, seperti mobil pick up, mobil truk, ataupun truk engkel.
Meskipun relatif murah, tetapi jika Sobat tak teliti saat membeli, kamu bisa saja terjebak zonk saat membeli mobil bekas dan malah bisa membuatmu mengeluarkan biaya lebih banyak lagi.
Jadi, sebelum membeli mobil bekas untuk usaha, coba Sobat cek dan perhatikan beberapa hal berikut ini.
Pilih Jenis Mobil Bekas yang Sesuai
Sobat, sebelum kamu bingung pilih merek mana yang bagus atau terbaik, terlebih dahulu kamu tentukan jenis usaha yang akan kamu geluti.
Setelah mantap dengan rencana usaha yang akan dijalani, baru selanjutnya kamu bisa memilih kira-kira tipe apa yang paling cocok dengan kebutuhan.
Misalnya saja, kamu berencana membuka jasa logistik khusus barang furnitur atau elektronik, Sobat bisa memilih jenis mobil pick up atau mobil boks.
Kedua jenis mobil tersebut cukup banyak dicari karena dapat mengakomodasi kebutuhan angkut barang elektronik dan furnitur yang relatif besar dan rentan terhadap perubahan cuaca.
Sementara itu, jika Sobat berencana membuka usaha open trip atau jasa tur perjalanan lokal, kamu bisa memilih jenis mobil bekas penumpang yang tangguh, “bandel”, dan tentunya irit.
Pemilihan jenis mobil sesuai usaha akan membuat operasional sehari-hari lebih optimal dan juga dapat menekan pengeluaran perawatan.
Baca Juga: 4 Peluang Usaha Sampingan dengan Mobil Bekas, Jadi Ladang Cuan!
Cek Kondisi dan Riwayat Kendaraan
Saat sudah menjatuhkan pilihan ke unit mobil tertentu, ini saatnya kamu meluangkan waktu untuk melakukan pengecekan keseluruhan.
Hal pertama yang harus Sobat lakukan adalah cek kondisi fisik mobil. Jika kamu memiliki keterbatasan dalam mengecek detail kondisi mobil bekas, ada baiknya gunakan penyedia jasa inspeksi mobil.
Harga jasa inspeksi mobil pun relatif terjangkau, biasanya mulai dari Rp300.000,- dan tergantung pada lokasi kunjungan mobil serta jenis mobil yang akan dinilai.
Dengan jasa inspeksi mobil bekas, Sobat bisa mendapatkan informasi detail tentang kondisi mobil dan mesin. Bahkan, para penyedia jasa inspeksi bisa mengetahui detail kualitas dan ketebalan cat mobil jika mobil pernah dicat ulang.
Selain mengecek kondisi fisik mobil, wajib juga dicek status dan riwayat kepemilikan mobil yang kamu beli. Setidaknya, pastikan kalau kamu membeli dari pemilik langsung dan mobil tersebut tidak pernah terjerat masalah hukum sebelumnya.
Pasalnya, tidak sedikit juga penjual mobil bekas “nakal” yang mencoba menjual mobil bekas bermasalah secara kondisi fisik dan juga surat kepemilikannya.
Cek Ketersediaan Suku Cadang dan Perawatan Unit
Jika kamu memutuskan membeli mobil bekas dengan tahun produksi ataupun tipe unit yang terbilang lama, pastikan dulu suku cadangnya masih bisa didapat dengan mudah di pasaran.
Pasalnya, perawatan berkala dan juga kemungkinan mobil rusak saat pemakaian adalah hal yang tak dapat dihindari, terlebih lagi jika mobil digunakan setiap hari untuk menempuh jarak jauh.
Suku cadang yang masih mudah didapat dan ketersediaan bengkel yang masih bisa menangani perawatan mobil bekas pilihanmu menjadi penting dipertimbangkan demi kelancaran operasional di kemudian hari.
Untuk memudahkan perawatan, sebaiknya cari mobil bekas produksi Jepang yang umum beroperasi di Indonesia, sebut saja Toyota, Daihatsu, Suzuki, ataupun Honda.
Baca Juga: Mau Beli Mobil Niaga untuk Bisnis? Ikuti Tips Ini!
Pastikan Konsumsi Bahan Bakar Cukup Irit
Untuk penggunaan sehari-hari saja, penggunaan bahan bakar menjadi faktor yang sangat penting diperhatikan. Apalagi jika Sobat berencana menggunakan unit mobil bekas tersebut untuk kebutuhan usaha.
Jika kondisi mesin mobil yang kamu pilih relatif dalam kondisi baik, biasanya konsumsi bahan bakar cenderung normal, bahkan irit.
Selain tergantung pada cara mengemudi supir, jarak tempuh, dan kondisi jalan; kondisi mesin juga turut memengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan.
Untuk mobil-mobil bekas yang masuk dalam kategori mobil niaga atau mobil besar sejenis truk, Sobat bisa cek di pasaran dan menanyakan langsung testimoni pengguna dari supir logistik.
Testimoni langsung dari pengemudi truk yang dipadukan dengan opini dari tim inspeksi kendaraan akan menjadi pertimbangan valid buatmu dalam menentukan pilihan mobil bekas untuk usaha.
Buat kamu yang berencana membuka usaha logistik dan memerlukan tipe mobil besar, kamu bisa pertimbangkan mobil-mobil berbahan bakar diesel.
Mobil dengan bahan bakar diesel biasanya cenderung lebih irit pemakaian bahan bakarnya dan cocok digunakan untuk membawa muatan banyak, besar, dan jarak tempuh jauh.
Akan tetapi, di satu sisi, perawatan mobil diesel relatif lebih mahal dan sedikit lebih “rewel” untuk urusan perawatan.
Cari Perusahaan Pembiayaan Mobil Tepercaya
Agar uang kas modal usaha tetap terjaga, Sobat bisa memanfaatkan fasilitas angsuran yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan.
Akan tetapi, sebelum menandatangani kontrak dan memilih perusahaan pembiayaan, pastikan perusahaan yang kamu pilih telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh OJK pastinya memberikan pembiayaan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku, tanpa membebankan biaya-biaya tambahan yang tidak disepakati di awal akad.
Untuk pembiayaan mobil bekas, Sobat bisa memilih jenis pembiayaan syariah ataupun konvensional. Kedua jenis pembiayaan tersebut tentu memiliki manfaat tersendiri yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
Baca Juga: 8 Mobil Niaga Terbaik untuk Bisnis: Kuat dan Irit Bahan Bakar!
Perlu pembiayaan mobil bekas untuk usaha dalam waktu dekat? Yuk, manfaatkan pembiayaan mobil bekas dari SMS Finance.
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan